Kamis, 12 November 2009

ASTRONOMI

MATERI 01 ASTROFISIKA
Pendahuluan

Pengertian Astrofisika
Astrofisika adalah ilmu yang mempelajari alam semesta/benda-benda langit melalui penerapan ilmu fisika
Tujuan astrofisika adalah : menggambarkan, memahami dan memprediksi fenomena fisis yang terjadi di alam semesta seperti:bagaimana kondisi materi alam semesta apakah : rapat/renggang, panas/dingin, stabil/tidak stabil ?
Informasi tentang kondisi materi alam semesta ini dapat diketahui melalui pengamatan terhadap sifat gelombang elektromagnetik yang dipancarkan setiap saat oleh materi alam semesta yang dapat ditangkap oleh pengamat/peneliti. Dengan mempelajari sifat gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh pengamat/peneliti ini, maka sifat materi alam semesta dapat diidentifikasi/diketahui
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang gelombang elekttromagnetik akan dibahas secara mendalam pada materi 02. Pembahasan tentang astrofisika dimulai dari Mekanika Benda Langit

BAB 1 Mekanika Benda Langit
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan tentang bentuk orbit dan gerak benda langit dalam orbit
2. menjelaskan hubungan periode orbit dan jarak bendalangit terhadap titik pusat massa.
3. menjelaskan tentang gerak benda langit melalui interaksi gaya tarik menarik Newton
4. menjelaskan tentang hukum kekekalan energi
5 menjelaskan Pasang Surut

6. menurunkan gaya pasang surut dan keterkaitannya dengan fase bulan (misalnya bulan purnama, bulan mati dsb)
7. menjelaskan Gerak dan lintasan planet, asteroid, komet dan satelit buatan

Bidang kajian Mekanika Benda Langit ada 3 :

Hukum Gravitasi Newton
Hukum Kepller dan
Aplikasi Hukum Gravitasi dan hukum Kepler pada gerak satelit, planet, asteroid dll

BAB 1 Mekanika Benda Langit
Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan tentang bentuk orbit dan gerak benda langit dalam orbit
2. menjelaskan hubungan periode orbit dan jarak bendalangit terhadap titik pusat massa.
3. menjelaskan tentang gerak benda langit melalui interaksi gaya tarik menarik Newton
4. menjelaskan tentang hukum kekekalan energi
5 menjelaskan Pasang Surut

6. menurunkan gaya pasang surut dan keterkaitannya dengan fase bulan (misalnya bulan purnama, bulan mati dsb)
7. menjelaskan Gerak dan lintasan planet, asteroid, komet dan satelit buatan

Bidang kajian Mekanika Benda Langit ada 3 yaitu
Hukum Gravitasi Newton
Hukum Kepller dan
Aplikasi Hukum Gravitasi dan hukum Kepler pada gerak satelit, planet, asteroid dll

हुकुम ग्रावितासी Newton

Pengetahuan tentang hukum gavitasi pertama kali ditemukan Sir Isaac Newton (1643 – 1727) yang konon katanya pada saat beliau sedang duduk-duduk di bawah pohon apel tertimpa buah apel yang jatuh. Dari kejadian ini beliau kemudian bertanya-tanya mengapa buah apel bisa jatuh ? Dari sini beliau menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang telah menyebabkan buah apel itu jatuh. dan sesuatu itu adalah suatu gaya tarik bumi terhadap buah apel.disebut gaya gravitasi bumi terhadap buah apel. Dari kejadian ini beliau juga berfikir bahwa pada kejadian bulan mengelilingi bumi, berarti ada juga gaya gravitasi bumi yang bekerja pada bulan. Dati kedua dugaan kejadian ini Newton menyimpulkan bahwa semua benda-benda yang ada di alam semesta ini saling berinteraksi satu sama lain melalui gaya gracitasi. Kesimpulan Newton ini kemudian diberi nama HUkum Newton tentang Gravitasi Umum

Bunyi hukumnya sebagai berikut ” Jika dua benda masing-masing memiliki massa m dan M saling berinteraksi, maka di antara kedua benda itu akan bekerja gaya yang besarnya berbanding lurus dengan besar kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda”Secara matematika hukum ini dituliskan sebagai berikut




Minggu, 04 Oktober 2009

BELAJAR ASTRONOMI

BELAJAR ASTRONOMI YUUK !

PERKENALAN Astronomi

Astronomi, secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Selama sebagian abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis: yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian 'Astronomi' dan institut, yang paling baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya, penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh orang yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi.
Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.
Cabang-cabang astronomi
Astronomi dipisahkan ke dalam cabang. Perbedaan pertama di antara 'teoretis dan observational' astronomi. Pengamat menggunakan berbagai jenis alat untuk mendapatkan data tentang gejala, data yang kemudian dipergunakan oleh teoretikus untuk 'membuat' teori dan model, menerangkan pengamatan dan memperkirakan yang baru.
Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan 'subyek', biasanya menurut daerah angkasa (misalnya Astronomi Galaksi) atau 'masalah' (seperti pembentukan bintang atau kosmologi); atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai). Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat (dengan tak sempurna), selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum.
Sejarah Singkat
Pada bagian awal sejarahnya, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan benda di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo. Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah; melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari.
Penelitian astronomi hampir berhenti selama abad pertengahan, kecuali penelitian astronom Arab. Pada akhir abad ke-9 astronom Muslim al-Farghani (Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani) menulis secara ekstensif tentang gerakan benda langit. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12. Pada akhir abad ke-10, observatorium yang sangat besar dibangun di dekat Teheran, Iran, oleh astronom al-Khujandi yang mengamati rentetan transit garis bujur Matahari, yang membolehkannya untuk menghitung sudut miring dari gerhana. Di Parsi, Umar Khayyām (Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami) menyusun banyak tabel astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Kalender Julian dan mirip dengan Kalender Gregorian. Selama Renaisans Copernicus mengusulkan model heliosentris dari Tata Surya. Kerjanya dipertahankan, dikembangkan, dan diperbaiki oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Kepler adalah yang pertama untuk memikirkan sistem yang menggambarkan dengan benar detail gerakan planet dengan Matahari di pusat. Tetapi, Kepler tidak mengerti sebab di belakang hukum yang ia tulis. Hal itu kemudian diwariskan kepada Isaac Newton yang akhirnya dengan penemuan dinamika langit dan hukum gravitasinya dapat menerangkan gerakan planet.
Bintang adalah benda yang sangat jauh. Dengan munculnya spektroskop terbukti bahwa mereka mirip matahari kita sendiri, tetapi dengan berbagai temperatur, massa dan ukuran. Keberadaan galaksi kita, Bima Sakti, dan beberapa kelompok bintang terpisah hanya terbukti pada abad ke-20, serta keberadaan galaksi "eksternal", dan segera sesudahnya, perluasan Jagad Raya dilihat di resesi kebanyakan galaksi dari kita.
Kosmologi membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan model Ledakan Dahsyat yang didukung oleh pengamatan astronomi dan eksperimen fisika, seperti radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, Hukum Hubble dan Elemen Kosmologikal. Untuk sejarah astronomi yang lebih terperinci, lihat sejarah astronomi.
Astronomi di Indonesia
Masyarakat tradisional
Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Keterbatasan pengetahuan membuat kebanyakan pengamatan dilakukan untuk keperluan astrologi. Pada tingkatan praktis, pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa misalnya dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.
Nama-nama asli daerah untuk penyebutan obyek-obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan langit telah dilakukan oleh masyarakat tradisional sejak lama. Lintang Waluku adalah sebutan masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam sabuk Orion dan digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Gubuk Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib Selatan dan digunakan oleh para nelayan Jawa tradisional dalam menentukan arah selatan. Joko Belek adalah sebutan untuk Planet Mars, sementara lintang kemukus adalah sebutan untuk komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap di tengahnya disebut sebagai Bimasakti.
Masa modern
Pelaut-pelaut Belanda pertama yang mencapai Indonesia pada akhir abad-16 dan awal abad-17 adalah juga astronom-astronom ulung, seperti Pieter Dirkszoon Keyser dan Frederick de Houtman. Lebih 150 tahun kemudian setelah era penjelajahan tersebut, misionaris Belanda kelahiran Jerman yang menaruh perhatian pada bidang astronomi, Johan Maurits Mohr, mendirikan observatorium pertamanya di Batavia pada 1765. James Cook, seorang penjelajah Inggris, dan Louis Antoine de Bougainville, seorang penjelajah Perancis, bahkan pernah mengunjungi Mohr di observatoriumnya untuk mengamati transit Planet Venus pada 1769[1].
Ilmu astronomi modern makin berkembang setelah pata tahun 1928, atas kebaikan Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang pengusaha perkebunan teh di daerah Malabar, dipasang beberapa teleskop besar di Lembang, Jawa Barat, yang menjadi cikal bakal Observatorium Bosscha, sebagaimana dikenal pada masa kini.
Penelitian astronomi yang dilakukan pada masa kolonial diarahkan pada pengamatan bintang ganda visual dan survei langit di belahan selatan ekuator bumi, karena pada masa tersebut belum banyak observatorium untuk pengamatan daerah selatan ekuator.
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, bukan berarti penelitian astronomi terhenti, karena penelitian astronomi masih dilakukan dan mulai adanya rintisan astronom pribumi. Untuk membuka jalan kemajuan astronomi di Indonesia, pada tahun 1959, secara resmi dibuka Pendidikan Astronomi di Institut Teknologi Bandung.


Rabu, 10 Juni 2009

Ayo Produksi Sendiri Video Pembelajaran

Jangan bayangkan membuat video pembelajaran itu sulit, Anda pun dapat membuatnya sendiri asalkan peralatan produksi sudah tersedia. Ikuti langkah-langkah dahsyat berikut ini, dan Anda pun akan kami sulap menjadi super film maker, karena semua proses yang ada Anda kerjakan sendiri, menjadi produser sekaligus sutradara, kameramen dan editor video. Berikut ini langkah-langkahnya :
Buat skenario (skrip) sederhana untuk menggambarkan alur cerita dan gambar yang nantinya tampil dalam video pembelajaran. Contoh skrip dapat Anda lihat dalam file : Skrip Video Pembelajaran Interaktif
Sediakan perangkat keras berupa : peralatan video camera (camcorder) lengkap dengan media penyimpanannya (MiniDV, Hi-8, Digital 8, DVD atau HDD), laptop/notebook atau komputer untuk mengolah dan mengedit video hasil perekaman, kabel FireWire (IEEE1394) atau USB sebagai media transfer video dari kamera ke komputer.
Lakukan pengambilan gambar menggunakan camcorder. Gunakan teknik-teknik sederhana dalam shooting. Pelajari teknik-teknik tersebut melalui link ini : http://www.mediacollege.com/video/camera/tutorial/
Berikutnya set kamera pada mode Play, kemudian hubungkan kamera ke komputer menggunakan kabel FireWire ataupun USB. Pastikan komputer telah mendeteksi kamera yang kita sambungkan.
Gunakan aplikasi video editing seperti Windows Movie Maker untuk melakukan pengolahan video. Baca tutorialnya di : http://gora.edublogs.org/my-e-books/
Baca pula presentasi PowerPoint (PPT) : Making Science Movie.PPTSelamat Berproduksi! Camera Rolling… And Action!!!
addthis_url = 'http%3A%2F%2Fgora.edublogs.org%2F2007%2F12%2F27%2Fayo-produksi-sendiri-video-pembelajaran%2F';
addthis_title = 'Ayo+Produksi+Sendiri+Video+Pembelajaran%21';
addthis_pub = '';
Dicopy dari http://gora.edublogs.org